Latihan adalah hal yang paling
penting, penting dan penting dalam bermain basket. Tapi yang terpenting adalah
bagaimana caranya berlatih dengan pintar. Maksudnya, jangan cuma bawa otot sama
hp doang, dibawa juga otaknya. Nah lalu apa gunanya latihan? Jelas untuk
melatih dan mengasah apa yang kurang dari diri kamu dan mempertajam apa yang
sudah bagus. Latihan rutin bukan untuk membuat dirimu hebat, tapi latihan yang
bagus itu membuat tim kamu tak terkalahkan. Singkirkan keinginan dan keegoisan individu, pemain yang baik punya target lebih luas dari dirinya sendiri, yakni tim.
Sebuah tim yang latihannya seminggu
dua kali jelas bakal kalah sama tim yang latihannya setiap hari. Jadi, jika
dalam seminggu berlatih dua kali, dan dalam sekali latihan itu dua jam, maka
dalam setahun, total latihannya adalah 192 jam. Akan tetapi, jika berlatih setiap hari, dan
setaip berlatih itu durasinya dua jam, maka dalam setahun total latihannya 672
jam.
Lupakan tentang tipe latihannya
bagaimana, anggap saja tim yang berlatih seminggu dua kali dan tim yang
berlatih setiap hari punya tipe latihan yang sama bagusnya, karena disini aku
ngomongin tentang durasi.
Balik lagi ke total waktu latihan
dalam setahun lagi, 192 jam dan 672 jam, bisa keliatan mana yang menang kan? Ya
jelas 672 jam. Oke mungkin 192 jam bisa menang kalau mereka mengontrak Kobe dan
LeBron. Akupun pernah baca buku The
Outliers, disitu tertulis bahwa seorang atlit bakal jago kalau uda berlatih
selama 10.000 jam. Sekali lagi, 10.000 jam! Jadi kalau pengen bener-bener jago
dan menguasai, butuh waktu 14 tahun dengan latihan selama dua jam sehari,
secara konsisten setiap hari!
Hal lain yang tak kalah penting
adalah prioritas berlatih. Bagaimanapun juga, latihan itu harus terfokus, sama
kayak apa kata pepatah, “Kalau kamu ngejar dua ekor kelinci, keduanya bakal
hilang.” Nah trus apa yang kudu dilakuin? Kamu harus bisa ngebawa diri pada
titik dimana kamu bisa mengelola prioritas kamu, mengelola dan memfokuskan mana
yang lebih penting, atau mana yang kurang penting seperti yang tertulis di bukunya Maxwell;
Gunakan 80% waktumu untuk bekerja di titik
kekuatanmu.
Gunakan 15% waktumu untuk bekerja di titik yang
kamu pelajari.
Gunakan 5% waktumu untuk bekerja di titik
lainnya.
Kenapa harus begitu?
Karena kebanyakan dari kita menjalai latihan yang sibuk
namun tidak disiplin. Kita memiliki banyak sekali daftar tentang hal apa yang
harus dilatih dan diasah. Daftar ini terus bertambah banyak isinya dan kita
terus membangun momentum dengan cara berlatih, berlatih, dan berlatih. Maka
ketahuilah hal mana yang menjadi titik kekuatanmu dan hal mana yang kamu
pelajari, itu bakal lebih efektif.
"I fear not the man who has practiced 10.000 shots once, but I fear the man who has practiced one shot 10.000 times."
No comments:
Post a Comment